“THE ELECTROMAGNETIC”
SUSAPTO MURDOWO
“The Electromagnetic”
Susapto Murdowo
Oil on Kanvas
2011
1. Deskripsi Karya
Salah
satu karya lukisan dari Susapto Murdowo yang berjudul “The Elektromagnetic” ini
di buat pada tahun 2011 dengan menggunakan cat minyak pada kanvas. Dalam ilmu
Fisika, elektromagnetik merupakan gaya
yang diakibatkan oleh medan elektromagnetik
terhadap partikel-partikel yang bermuatan listrik. yaitu gaya
fundamental fisika. Gaya fundamental lainnya
meliputi gaya nuklir kuat,
gaya nuklir lemah,
dan gaya gravitasi,
sedangkan gaya-gaya sisanya berasal dari turunan keempat fundamental tersebut.
pengertian lain dari Gaya elektromagnetik adalah gaya yang praktis bertanggung
jawab terhadap semua fenomena-fenomena alam yang kita alami sehari-hari,
terkecuali gaya gravitasi. Secara kasar, semua gaya yang melibatkan interaksi
antara atom-atom
dapat ditilik kembali kepada gaya elektromagnetik yang bekerja pada proton dan
elektron yang bermuatan listrik dalam atom. Gaya ini meliputi gaya yang kita
alami dalam proses "pendorongan" dan "penarikan"
objek-objek sehari-hari, yang berasal dari gaya
antarmolekul antara molekul yang satu dengan molekul
yang lainnya dalam objek tersebut. Gaya ini juga bertanggung jawab terhadap
fenomena-fenomane kimia,
yang berasal dari interaksi antar orbital
elektron. Di tinjau dari pengertian tersebut, lukisan karya
Susapto yang berjudul “The Elektromagnetik” ini mempunyai arti sebuah fenomena
alam yang sering kita alami (tarikan & dorongan). Pada lukisan ini terlihat
seperti hantaran listrik yang saling tarik menarik maupun tolak menolak secara
harmoni yang digunakan mengikat bagian-bagian berbeda dan berlawanan. Harmonisai
pada lukisan ini dicapai melalui repitisi dan irama. Variasi melalui perbedaan
dan perubahan garis. Seperti mengikat bagian-bagian dalam kesatuan. Sedangkan
variasi menambah daya tarik pada keseluruhan bentuk atau komposisi. Tanpa
variasi, komposisi pada lukisan tersebut menjadi statis atau tidak memiliki
vitalitas. Jadi lukisan karya Susapto ini memiliki makna yaitu suatu kepekaan
dalam perasaan, kombinasi yang menyenangkan dari susunan yang berbeda. Selain itu
pada setiap lukisan karya Susapto yang bergaya abstrak, memiliki ciri khas
yaitu mengangkat tema vibrasi atau getaran.
Unsur seni rupa pada lukisan yang
berjudul “the elektromagnetic” ini diantaranya garis, tekstur dan warna.
Garis
dapat berupa garis nyata atau garis imajiner. Garis tersebut memiliki dimensi
panjang, arah, dan sifat-sifat umum (lurus, berzigzag dan bergelombang). Garis
pada lukisan Susapto ini memiliki arah vertikal, horisontal, dan diagonal.
Walaupun garis pada lukisan tersebut tidak beraturan, tetapi tetap terlihat
harmoni. Kemudian Tekstur
Menduduki tempat yang khusus dalam seni rupa karena tekstur merupakan bahan
dasar dari mana sebuah karya seni rupa dibuat. Pada lukisan karya Susapto
memiliki tekstur yang halus.
Teknik
yang digunaka pada lukisan Susapto yang berjudul “The Electromagnetic” ini
yaitu menggunakan teknik sapuan keras yang beraliran abtrakisme. Lukisan inipun
tidak menggambarkan suatu objek yang sebenarnya atau secara asli, melainkan
menggunakan garis-garis zigzag yang disusun secara harmoni untuk menyampaikan
sebuah pesan dari seorang pelukis Susapto Murdowo.
2. Analisis karya
Keberadaan
garis dalam lukisan ini, pada dasarnya berfungsi sebagai identitas bentuk, sehingga
bentuknya dapat dikenali seperti sebuah hantaran listrik. Garis-garis yang ada
terlihat cukup tegas, mengikuti ”bentuk”
yang ritmis. Sebagian terdapat garis yang bebas atau garis yang saling tumpang
tindih. Garis tersebut mendeskripsikan batas-batas atau kontras dari nada gelap
terang, warna atau tekstur yang terjadi sepanjang batas-batas bentuk tersebut.
Garis
pada lukisan ini terjadi karena dibatasi oleh sebuah garis, juga dibatasi oleh
warna yang berbeda. Warna-warna, seperti: hijau, kuning, biru, putih, coklat,
hitam, dan oker yang hadir dalam lukisan ini menunjukkan suatu tanda pada
bentuk yang membedakan ciri bentuk atau benda satu dengan yang lainnya. Bertitik
tolak dari analisis formal di atas, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan
lukisan ini, yang berkaitan dengan fungsi garis adalah sebagai identitas
bentuk, Demikian juga dalam pengorganisasian unsur-unsur seni yang ada,
penempatannya menimbulkan kesan seimbang, dan harmonis. Pengorganisasiannya
menunjukkan keterpaduan secara utuh dan menyatu.
3.
Evaluasi
Penilaian sebuah karya seni bukan
berbicara mengenai baik atau buruk, salah atau benar, melainkan mengenai
pemaknaan yang ditampilkan tersebut meyakinkan atau tidak. Penilaian keindahan
suatu karya seni tidak hanya berdasar objek yang dilukis tetapi menyangkut isi
dan makna. Karya seni tidak terlahir begitu saja, selalu berkaitan berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang pernah dirasakan sebagai sumber inspirasi potensial,
berupa pengalaman estetik. Hasil karya representasi dari emosi-emosi yang
berkembang seperti pada lukisan yang berjudul “The Elektromagnetic” karya Susapto
ini merupakan keharmonisasian yang memiliki sebuah
makna yaitu bukan sesuatu yang terdiri atas segala hal yang sama, namun terdiri
atas hal yang berbeda jauh. Karena sisi indah dari keharmonisan adalah kesamaan
hal kecil yang tak terduga dan berjalan begitu saja. Seperti segala sesuatu
yang alami, ada kesenjangan yang dapat terlihat dengan jelas dan gamblang namun
ada jembatan lembut yang menyatukan keindahan. Yang terkadang sesuatu yang
menjadi pembeda itu adalah justru menjadi penyatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar