Senin, 16 Oktober 2017

Tugas Kritik Seni - ROSMALIA DEWI - 15206241038

“THE ELECTROMAGNETIC”

SUSAPTO MURDOWO


“The Electromagnetic”
Susapto Murdowo
Oil on Kanvas
2011


1.      Deskripsi Karya
Salah satu karya lukisan dari Susapto Murdowo yang berjudul “The Elektromagnetic” ini di buat pada tahun 2011 dengan menggunakan cat minyak pada kanvas. Dalam ilmu Fisika,  elektromagnetik merupakan gaya yang diakibatkan oleh medan elektromagnetik terhadap partikel-partikel yang bermuatan listrik. yaitu  gaya fundamental fisika. Gaya fundamental lainnya meliputi gaya nuklir kuat, gaya nuklir lemah, dan gaya gravitasi, sedangkan gaya-gaya sisanya berasal dari turunan keempat fundamental tersebut. pengertian lain dari Gaya elektromagnetik adalah gaya yang praktis bertanggung jawab terhadap semua fenomena-fenomena alam yang kita alami sehari-hari, terkecuali gaya gravitasi. Secara kasar, semua gaya yang melibatkan interaksi antara atom-atom dapat ditilik kembali kepada gaya elektromagnetik yang bekerja pada proton dan elektron yang bermuatan listrik dalam atom. Gaya ini meliputi gaya yang kita alami dalam proses "pendorongan" dan "penarikan" objek-objek sehari-hari, yang berasal dari gaya antarmolekul antara molekul yang satu dengan molekul yang lainnya dalam objek tersebut. Gaya ini juga bertanggung jawab terhadap fenomena-fenomane kimia, yang berasal dari interaksi antar orbital elektron. Di tinjau dari pengertian tersebut, lukisan karya Susapto yang berjudul “The Elektromagnetik” ini mempunyai arti sebuah fenomena alam yang sering kita alami (tarikan & dorongan). Pada lukisan ini terlihat seperti hantaran listrik yang saling tarik menarik maupun tolak menolak secara harmoni yang digunakan mengikat bagian-bagian berbeda dan berlawanan. Harmonisai pada lukisan ini dicapai melalui repitisi dan irama. Variasi melalui perbedaan dan perubahan garis. Seperti mengikat bagian-bagian dalam kesatuan. Sedangkan variasi menambah daya tarik pada keseluruhan bentuk atau komposisi. Tanpa variasi, komposisi pada lukisan tersebut menjadi statis atau tidak memiliki vitalitas. Jadi lukisan karya Susapto ini memiliki makna yaitu suatu kepekaan dalam perasaan, kombinasi yang menyenangkan dari susunan yang berbeda. Selain itu pada setiap lukisan karya Susapto yang bergaya abstrak, memiliki ciri khas yaitu mengangkat tema vibrasi atau getaran.
            Unsur seni rupa pada lukisan yang berjudul “the elektromagnetic” ini diantaranya garis, tekstur dan warna.
Garis dapat berupa garis nyata atau garis imajiner. Garis tersebut memiliki dimensi panjang, arah, dan sifat-sifat umum (lurus, berzigzag dan bergelombang). Garis pada lukisan Susapto ini memiliki arah vertikal, horisontal, dan diagonal. Walaupun garis pada lukisan tersebut tidak beraturan, tetapi tetap terlihat harmoni. Kemudian Tekstur 

Menduduki tempat yang khusus dalam seni rupa karena tekstur merupakan bahan dasar dari mana sebuah karya seni rupa dibuat. Pada lukisan karya Susapto memiliki tekstur yang halus.

Teknik yang digunaka pada lukisan Susapto yang berjudul “The Electromagnetic” ini yaitu menggunakan teknik sapuan keras yang beraliran abtrakisme. Lukisan inipun tidak menggambarkan suatu objek yang sebenarnya atau secara asli, melainkan menggunakan garis-garis zigzag yang disusun secara harmoni untuk menyampaikan sebuah pesan dari seorang pelukis Susapto Murdowo.

2.      Analisis karya
Keberadaan garis dalam lukisan ini, pada dasarnya berfungsi sebagai identitas bentuk, sehingga bentuknya dapat dikenali seperti sebuah hantaran listrik. Garis-garis yang ada terlihat cukup tegas,  mengikuti ”bentuk” yang ritmis. Sebagian terdapat garis yang bebas atau garis yang saling tumpang tindih. Garis tersebut mendeskripsikan batas-batas atau kontras dari nada gelap terang, warna atau tekstur yang terjadi sepanjang batas-batas bentuk tersebut.
Garis pada lukisan ini terjadi karena dibatasi oleh sebuah garis, juga dibatasi oleh warna yang berbeda. Warna-warna, seperti: hijau, kuning, biru, putih, coklat, hitam, dan oker yang hadir dalam lukisan ini menunjukkan suatu tanda pada bentuk yang membedakan ciri bentuk atau benda satu dengan yang lainnya. Bertitik tolak dari analisis formal di atas, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan lukisan ini, yang berkaitan dengan fungsi garis adalah sebagai identitas bentuk, Demikian juga dalam pengorganisasian unsur-unsur seni yang ada, penempatannya menimbulkan kesan seimbang, dan harmonis. Pengorganisasiannya menunjukkan keterpaduan secara utuh dan menyatu.

3.      Evaluasi
            Penilaian sebuah karya seni bukan berbicara mengenai baik atau buruk, salah atau benar, melainkan mengenai pemaknaan yang ditampilkan tersebut meyakinkan atau tidak. Penilaian keindahan suatu karya seni tidak hanya berdasar objek yang dilukis tetapi menyangkut isi dan makna. Karya seni tidak terlahir begitu saja, selalu berkaitan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang pernah dirasakan sebagai sumber inspirasi potensial, berupa pengalaman estetik. Hasil karya representasi dari emosi-emosi yang berkembang seperti pada lukisan yang berjudul “The Elektromagnetic” karya Susapto ini   merupakan keharmonisasian yang memiliki sebuah makna yaitu bukan sesuatu yang terdiri atas segala hal yang sama, namun terdiri atas hal yang berbeda jauh. Karena sisi indah dari keharmonisan adalah kesamaan hal kecil yang tak terduga dan berjalan begitu saja. Seperti segala sesuatu yang alami, ada kesenjangan yang dapat terlihat dengan jelas dan gamblang namun ada jembatan lembut yang menyatukan keindahan. Yang terkadang sesuatu yang menjadi pembeda itu adalah justru menjadi penyatu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar