“Untukmu IBU”
Drs. Susapto Murdowo, M.Sn
Tahun 1986
1.
Deskripsi
Karya
Lukis Susapto berjudul “Untukmu Ibu”. Lukisan yang di buat pada tahun 1986
tersebut menampilkan subject matter seorang perempuan (ibu). Subjek pendukung
pada lukisan tersebut berupa background. Unsur warna yang terdapat pada subjeck
matter adalah: warna coklat tua bergradasi coklat muda pada kulit seorang ibu,
selanjutnya, warna biru yang mendominasi dikombinasikan bersama corak
bunga-bunga berwarna pink dan hitam. Warna yang dipakai untuk kursi adalah
penyesuaian dari warna background yaitu warna putih bergaris abu-abu dan
guratan antara biru, abu-abu dan coklat seperti cakaran yang menggambarkan
kesedihan, lesu, dan kedukaan pada background lukisan tersebut.
Karya
“Untukmu Ibu” merupkan salah satu karya Susapto Murdowo yang paling spesial
diantara karya-karyanya yang lainnya. Karya yang berjudul “Untukmu Ibu” ini
digambarkan seorang ibu yang sedang melihat kebawah dan seperti ada tetesan
keringat disana yang melambangkan kalau sang pelukis sedang sedih dan merenung
tentang seorang ibu yang ia sayang yang baru wafat.
Ada
beberapa unsur lain yang terdapat pada lukisan tersebut, yaitu garis, tekstur,
cahaya, komposisi. Tekstur pada lukisan tersebut adalah tekstur halus dan
visual, yaitu tekstur halus adalah permukaannya dibedakan oleh elemen-elemen
yang halus dapat dilihat pada background dan Tekstur visual adalah tekstur yang
hanya terlihat dengan mata dapat dilihat juga pada bentuk kursi, Sedangkan
jenis garis yang terdapat pada subjek adalah: (a) garis lengkung pada subjek
kepala manusia dan bentuk sandaran kursi, (b) garis-garis guratan seperti
cakaran pada background.
Dari segi
teknik pembuatan karya, lukisan “Untukmu Ibu” digarap dengan sapuan kuas pada
kanvas. Pewarna yang digunakan adalah cat minyak. Teknik melukis yang dilakukan
oleh Susapto Murdowo ini bukan suatu hal yang baru, dalam arti teknik melukis
tersebut juga banyak dilakukan oleh pelukis-pelukis lain di Indonesia.
2.
Denotasi
(Sintaksis)
Subject matter dalam lukisan Susapto Murdowo yang berjudul “Untukmu Ibu” yaitu
seorang perempuan (ibu). Subjek pendukung berupa background dan sebuah kursi.
Subjek tersebut menunjukkan seorang ibu yang sedang menunduk sambil jari
ditempel ke bibir. Tekstur yang adalah tekstur halus pada subjeck matter dan
background. Unsur garis yang terdapat pada lukisan tersebut berupa garis
lengkung dan garis tak beraturan. Garis tersebut terdapat pada subjek manusia,
kursi dan background.
Bagian subjek pendukung berupa
background. Background tersebut berwarna putih agar memunculkan subjek utama.
Berdasarkan deskripsi unsur rupa,
subjek lukisan dapat didenotasikan sebagai subjek: (a) figur seorang ibu dengan
muka sedikit merunduk sambil menempelkan jarinya ke bibirnya dengan tetesan
keringat di lehernya, Secara rinci, analisis denotasi (makna sintaksis) dapat
dilihat pada matriks berikut ini:
Subjek
|
Deskripsi Unsur Rupa
|
Denotasi (Makna Sintaksis)
|
Seorang perempuan (ibu)
|
Bentuk: organis
Warna: warna coklat tua bergradasi
coklat muda pada kulit seorang ibu, selanjutnya, warna biru yang mendominasi
dikombinasikan bersama corak bunga-bunga berwarna pink dan hitam
Tekstur: Tekstur halus berkesan
kasar
Garis: Garis Lengkung pada subjek
dan bentuk kursi.
|
figur seorang ibu dengan muka
sedikit merunduk dan jari yang ditempelkan ke bibir. Dengan tetesan keringat
di lehernya
|
Background (Subjek Pendukung)
|
Bentuk: -
Warna: putih, coklat, abu-abu, dan
biru.
Tekstur: halus berkesan kasar.
Garis: zig-zag.
|
Sapuan latar belakang berupa
bidang warna belaka dan goresan berbentuk seperti cakaran atau zig-zag.
|
c) Konotasi (Makna Semantik)
Konotasi
yang dapat di ungkapkan berdasarkan pada denotasi, pertama, subjek seorang
perempuan (ibu) sebagai manusia yang penyayang, muka sedikit merunduk
menggambarkan tidak mudahnya merawat atau menghadapi segala cobaan yang di
lakukan anak, Posisi jari menempel pada bibir yang bermakna bahwa ibu tersebut
sedang memikirkan sesuatu, entah itu anaknya, entah itu suaminya, dll. Kedua,
background yang berkesan seperti ada goresan atau cakaran yang menambah kesan
dramatis pada subjeck matter.
Keserasian
perpaduan warna dalam lukisan menunjukkan relevansi antar subjek (subject
matter dan subjek pendukung). Warna yang dominan putih menambah kesan kesatuan
dengan tema lukisan. Keseimbangan (balance) pada antarsubjek lukisan
diperhitungkan dengan baik. Komposisi yang digunakan adalah asimetris.
d) Konotasi akhir (Analisis Makna Pragmatis/Titik
Interpretasi)
Secara pragmatis dari analisis
lukisan berjudul “Untumu Ibu” tersebut diketahui titik interpretasinya, bahwa
konten yang ingin disampaikan kepada apresiator/masyarakat melalui
subjek-subjeknya adalah fenomena kenangan seorang ibu yang sangat dicintai
selama hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar