Senin, 16 Oktober 2017

Tugas Kritik Seni - Giofanny Erlangga - 15206241009


“Untukmu IBU”
Drs. Susapto Murdowo, M.Sn
 Tahun 1986

1.      Deskripsi
Karya Lukis Susapto berjudul “Untukmu Ibu”. Lukisan yang di buat pada tahun 1986 tersebut menampilkan subject matter seorang perempuan (ibu). Subjek pendukung pada lukisan tersebut berupa background. Unsur warna yang terdapat pada subjeck matter adalah: warna coklat tua bergradasi coklat muda pada kulit seorang ibu, selanjutnya, warna biru yang mendominasi dikombinasikan bersama corak bunga-bunga berwarna pink dan hitam. Warna yang dipakai untuk kursi adalah penyesuaian dari warna background yaitu warna putih bergaris abu-abu dan guratan antara biru, abu-abu dan coklat seperti cakaran yang menggambarkan kesedihan, lesu, dan kedukaan pada background lukisan tersebut.
Karya “Untukmu Ibu” merupkan salah satu karya Susapto Murdowo yang paling spesial diantara karya-karyanya yang lainnya. Karya yang berjudul “Untukmu Ibu” ini digambarkan seorang ibu yang sedang melihat kebawah dan seperti ada tetesan keringat disana yang melambangkan kalau sang pelukis sedang sedih dan merenung tentang seorang ibu yang ia sayang yang baru wafat.
Ada beberapa unsur lain yang terdapat pada lukisan tersebut, yaitu garis, tekstur, cahaya, komposisi. Tekstur pada lukisan tersebut adalah tekstur halus dan visual, yaitu tekstur halus adalah permukaannya dibedakan oleh elemen-elemen yang halus dapat dilihat pada background dan Tekstur visual adalah tekstur yang hanya terlihat dengan mata dapat dilihat juga pada bentuk kursi, Sedangkan jenis garis yang terdapat pada subjek adalah: (a) garis lengkung pada subjek kepala manusia dan bentuk sandaran kursi, (b) garis-garis guratan seperti cakaran pada background.
Dari segi teknik pembuatan karya, lukisan “Untukmu Ibu” digarap dengan sapuan kuas pada kanvas. Pewarna yang digunakan adalah cat minyak. Teknik melukis yang dilakukan oleh Susapto Murdowo ini bukan suatu hal yang baru, dalam arti teknik melukis tersebut juga banyak dilakukan oleh pelukis-pelukis lain di Indonesia.

2.      Denotasi (Sintaksis)
            Subject matter dalam lukisan Susapto Murdowo yang berjudul “Untukmu Ibu” yaitu seorang perempuan (ibu). Subjek pendukung berupa background dan sebuah kursi. Subjek tersebut menunjukkan seorang ibu yang sedang menunduk sambil jari ditempel ke bibir. Tekstur yang adalah tekstur halus pada subjeck matter dan background. Unsur garis yang terdapat pada lukisan tersebut berupa garis lengkung dan garis tak beraturan. Garis tersebut terdapat pada subjek manusia, kursi dan background.
Bagian subjek pendukung berupa background. Background tersebut berwarna putih agar memunculkan subjek utama.
Berdasarkan deskripsi unsur rupa, subjek lukisan dapat didenotasikan sebagai subjek: (a) figur seorang ibu dengan muka sedikit merunduk sambil menempelkan jarinya ke bibirnya dengan tetesan keringat di lehernya, Secara rinci, analisis denotasi (makna sintaksis) dapat dilihat pada matriks berikut ini:
           
Subjek
Deskripsi Unsur Rupa
Denotasi (Makna Sintaksis)
Seorang perempuan (ibu)
Bentuk: organis
Warna: warna coklat tua bergradasi coklat muda pada kulit seorang ibu, selanjutnya, warna biru yang mendominasi dikombinasikan bersama corak bunga-bunga berwarna pink dan hitam
Tekstur: Tekstur halus berkesan kasar
Garis: Garis Lengkung pada subjek dan bentuk kursi.
figur seorang ibu dengan muka sedikit merunduk dan jari yang ditempelkan ke bibir. Dengan tetesan keringat di lehernya
Background (Subjek Pendukung)
Bentuk: -
Warna: putih, coklat, abu-abu, dan biru.
Tekstur: halus berkesan kasar.
Garis: zig-zag.
Sapuan latar belakang berupa bidang warna belaka dan goresan berbentuk seperti cakaran atau zig-zag.

c) Konotasi (Makna Semantik)
            Konotasi yang dapat di ungkapkan berdasarkan pada denotasi, pertama, subjek seorang perempuan (ibu) sebagai manusia yang penyayang, muka sedikit merunduk menggambarkan tidak mudahnya merawat atau menghadapi segala cobaan yang di lakukan anak, Posisi jari menempel pada bibir yang bermakna bahwa ibu tersebut sedang memikirkan sesuatu, entah itu anaknya, entah itu suaminya, dll. Kedua, background yang berkesan seperti ada goresan atau cakaran yang menambah kesan dramatis pada subjeck matter.
Keserasian perpaduan warna dalam lukisan menunjukkan relevansi antar subjek (subject matter dan subjek pendukung). Warna yang dominan putih menambah kesan kesatuan dengan tema lukisan. Keseimbangan (balance) pada antarsubjek lukisan diperhitungkan dengan baik. Komposisi yang digunakan adalah asimetris.

d) Konotasi akhir  (Analisis Makna Pragmatis/Titik Interpretasi)
         Secara pragmatis dari analisis lukisan berjudul “Untumu Ibu” tersebut diketahui titik interpretasinya, bahwa konten yang ingin disampaikan kepada apresiator/masyarakat melalui subjek-subjeknya adalah fenomena kenangan seorang ibu yang sangat dicintai selama hidupnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar