Senin, 16 Oktober 2017

Tugas Kritik Seni - Muhammad Sarif Hidayatulloh - 15206241052

KRITIK SENI PADA LUKISAN KARYA SUSAPTO MURDOWO


“B I A S”
Susapto Murdowo
Cat Minyak Pada Kanvas
2012

Deskripsi Karya

Lukisan karya Susapto yang berjudul “Bias” ini digarap pada tahun 2012 dengan ukuran 30cm x 40cm dengan media cat minyak pada kanvas, lukisan ini merupakan mas kawin Pak Sapto dengan istri pada saat pernikahan, dan sangat berkenang oleh istri Pak Sapto. Bias adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Bias memiliki arti dalam bidang ilmu fisika. Bias memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga bias dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Dalam KBBI Bias berarti simpangan atau belokan arah dari garis tempuhan karena menembus benda bening yang lain (seperti cahaya yang menembus kaca, bayangan yang berada dalam air). Definisi Bias Dalam percobaan klinis, bias adalah sebuah asosiasi yang salah sebagai hasil dari kegagalan untuk memperhitungkan beberapa faktor yang mempengaruhi.
Ditinjau dari definisi Bias secara umum dapat diartikan bahwa lukisan Susapto Murdowo ini memiliki simpangan atau belokan atau disebut juga dengan istilah zig-zag. Bahkan jika diteliti lebih jauh lagi akan terlihat suatu belokan yang menampakkan perbedaan antara lukisan Bias dengan lukisan Susapto lainnya. Meskipun sama- sama mengangkat tema Vibrasi namun pada lukisan “Bias” baik dari segi warna, bentuk, garis maupun bidang terlihat memiliki perbedaan yang mendasar. Vibrasi sendiri adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu atau memiliki kata lain getaran.
Unsur warna yang terdapat pada subject matter adalah : warna coklat dan hijau yang seoalah membentuk bidang- bidang tertentu. Pada Bidang tersebut garis-garis yang terbentuk dari tekstur timbul. Garis-garis tersebut membentuk semacam petak-petakan. Sedangkan warna yang digunakan pada background adalah Biru kehijauan.
Terdapat unsur rupa yang lain pada subjek lukisan berupa bidang, garis, tekstur, cahaya. Tekstur pada lukisan adalah tekstur nyata, yakni tekstur lembut dan timbul pada subject matter , dan tekstur halus pada background. Sedangkan jenis garis yang terdapat di dalam subject adalah : (a) garis lurus dan miring yang berulang serta garis lurus yang membentuk petakan.
(b) garis-garis bergelombang beraturan bolak-balik pada bidang dan background.
Dari segi teknik pewarnaan yang dipakai adalah cat minyak yang diaplikasikan pada kanvas.  Teknik melukis yang dilakukan oleh Susapto Murdowo ini sebenarnya bukan sesuatu hal yang baru, artinya teknik melukis semacam itu juga banyak dilakukan oleh pelukis-pelukis lain di Yogyakarta. Dalam catatan kesenian, Agus Salim/Susapto Murdowo menggunakan teknik kuas dan teknik sapuan pisau palet. Representasi visual ditampilkan dengan bentuk abstak namun terencana dan terencana. Penggunaan gelap terang warna juga telah bisa memvisualisasikan gambar menjadi terkesan timbul.

Analisis Karya
Dalam setiap karya seni rupa sudah pasti terdapat makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh seniman kepada audien atau masyarakat umum. Agar dapat mengetahui makna dan pesan dalam karya seni rupa yang ingin disampaikan, kita membutuhkan intepretasi/ penafsiran untuk memaknainya yang diawali dengan mendeskripsikan. Dalam mendeskripsikan suatu karya seni rupa, setiap orang mungkin saja sama karena mendeskripsikan adalah berkaitan dengan apa yang dilihatnya, tetapi dalam menafsirkan akan berbeda karena adanya perbedaan sudut pandang atau paradigma dari setiap orang. Terlepas dari segala dosa-dosanya, sesungguhnya seni abstrak adalah manifestasi seni yang dianggap paling mampu menjustifikasi nilai-nilainya sesuai dengan semangat zaman. Bagaimanapun salah satu prinsip seni rupa modern adalah otonomi seni (dengan sendirinya juga otonomi seniman). Dalam kaitan tersebut maka seni rupa modern melalui seni abstrak telah mampu menunjukkan prinsip-prinsip estetik yang baru dan belum pernah ada sebelumnya. Banyak pihak berpendapat bahwa seni abstrak telah sampai pada kebuntuan, namun sebaliknya, bisa pula diasumsikan seni abstrak adalah puncak pencapaian prinsipprinsip seni rupa modern. Dalam menetapkan “kebenarannya” seni rupa abstrak tidak lepas dari prinsip-prinsip kebentukan (formalisme). Karena itu formalisme adalah pencapaian yang eksepsional dalam seni rupa modern, seperti diutarakan oleh Richard Anderson. Sumber internet : (Kalam 27, Asmudjo J. Irianto-seni lukis abstrak Indonesia)
Dalam berkarya Susapto mampu mengemas karyanya hingga memiliki makna tersendiri yang mencerminkan bagian dari kehidupannya. Ketenangan yang ditampakkan melalui warna dalam lukisan “Bias” mencerminkan sikat Susapto yang menampakkan ketenangan. Namun dalam ketenangan tersebut juga tersirat sebuah getaran getara seperti pada garis garis gelombang yang ada pada lukisannya. Mungkin ketenangan adalah salah satu cara Susapto dalam menghadapi berbagai konflik yang ada dalam kesehariannya.


Penilaian/Evaluasi

Penialaian keindahan suatu karya seni tidak hanya berdasar objek yang dilukis tetapi juga menyangkut isi dan makna karya dan pelukisnya. Pada lukisan “Bias” karya Susapto ini merupakan karya yang memiliki nilai tinggi, karena lukisan ini merupakan mas kawin/mahar Pak Sapto dengan istri pada saat pernikahan, dan sangat berkenang oleh istri Pak Sapto. Selain menonjolkan unsur visualnya, lukisan ini juga mempunyai pesan moral, untuk keluarga dan masyarakat luas dalam menghadapi konflik kehidupan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar