Sabtu, 14 Oktober 2017

Tugas Kritik Seni - Dwi Andika Prima - 15206241015

KRITIK SENI PADA LUKISAN KARYA SUSAPTO MURDOWO
“The Soul Vibration of Hibiscus Flowers”
Susapto Murdowo
Cat Minyak Pada Kanvas
2007

1.     Deskripsi
Ada banyak karya lukisan dari Susapto Murdowo, salah satunya adalah karya yang berjudul “The Soul Vibration of Hibiscus Flowers”. Lukisan tersebut dibuat pada tahun 2007 di Kaliurang, Yogyakarta. Dalam lukisan tersebut menampilkan sebuah subject matter yaitu bunga sepatu yang divisualisakan dengan bentuk tak beraturan. Kemudian sebagai subject pendukungnya berupa ritme getaran yang direpresentasikan seolah membentuk lingkaran tak sempurna. Dalam hal pewarnaan, subject matter menggunakan warna merah muda dan hijau muda sebagai mahkota bunga, hijau tua pada daun, serta biru dan biru tua pada tangkai. Sedangkan untuk warna subject pendukungnya  menggunakan warna kuning kehijauan, hijau tua, biru laut dan biru tua sebagai pagar, dengan background warna ochore dan hijau tua.
Unsur seni rupa lainnya pada lukisan tersebut seperti garis dan tekstur. Garis yang dipakai berupa garis lengkung yang hampir mendominasi seperti pada bentuk abstrak pagar dan background. Garis lurus dan lancip ditemukan pada bentuk mahkota bunga, daun dan tangkai. Tekstur dalam lukisan tersebut yaitu tekstur semu atau tekstur halus pada karya itu sendiri.
Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya lukis ini adalah dengan teknik dry brush (sapuan keras) beraliran abstrakisme. Dimana dalam penciptaan karya lukis abstrak dengan judul “The Soul Vibration of Hibiscus Flowers” ini tidak menggambarkan objek yang ada secara asli atau nyata, namun menggunakan warna dan bentuk non-representational yang diolah sedemikian rupa untuk menyampaikan suatu pesan atau kesan yang dirasakan oleh sang pelukis.

2.      Analisis
Representasi bentuk yang ditampilkan dengan gaya abstrakisme yang dirasakan oleh Susapto kala itu menghasilkan karya yang terkonsep dan tertata. Permainan warna yang digunakan didominasi oleh warna dingin dengan fokus pada penggambaran subject matter (penggambaran bunga) dan subject pendukung yang seimbang (penggambaran pagar). Penggambaran dengan goresan spontan dan lugas namun tetap terkonsep dan teliti dalam pembuatan lukisan menghasilkan warna yang kuat dan menarik.

3.      Interpretasi
Dalam setiap penciptaan karya seni, tentu terdapat makna, pesan atau kesan yang ingin disampaikan oleh sang seniman. Maka dari itu diperlukannya interpretasi atau penafsiran  untuk memaknai suatu karya yang didahului dengan mendeskripsikan karya tersebut. Terlebih dalam lukisan abstrakisme misalnya, tentu sering menimbulkan bermacam pertanyaan  tersendiri dikalangan masyarakat. Dalam mendeskripsikan suatu karya seni, pendapat orang-orang dalam membaca karya itu boleh sama, akan tetapi dalam proses menafsirkan akan berbeda yang diakibatkan oleh perbedaan sudut pandang atau paradigma dari penikmat seni itu sendiri.
Dalam lukisan  “The Soul Vibration of Hibiscus Flowers”, dapat dilihat bagaimana seorang Susapto Murdowo mampu melihat sisi lain dari keindahan alam seperti aliran anak sungai, pepohonan dan lain sebagainya. Namun ia tak menggambarkan itu. Ia merenungkan dan mencari objek lain yang menurut dia indah untuk di abstraksikan menjadi sebuah karya, hingga ia menemukan bunga-bunga sepatu dalam pagar kayu. Demikian makna yang ingin disampaikan oleh Susapto yaitu, bahwasanya ketika kita melihat alam kehidupan nyata yang begitu luas dengan segala isinya, ternyata masih banyak hal-hal yang kita anggap kecil sejatinya itulah keindahan atau kebahagiaan yang mampu kita nikmati secara nyata. Keindahan yang tetap terjaga serta kebahagiaan yang tak sembarang orang mampu menyadarinya.

4.      Evaluasi
Pada lukisan Susapto Murdowo yang berjudul “The Soul Vibration of Hibiscus Flowers”, jika dilihat dari segi pembuatannya terlihat dari sisi warna justru terkesan aneh. Dimana ia mencoba menghadirkan sisi lain dari keindahan atau kebahagiaan berawal dari hal-hal yang kita anggap kecil namun menggunakan warna yang cenderung dominan gelap sehingga justru kesan atau suasana sedih yang didapat.
Tetapi terlepas dari kekurangan tersebut, karya Susapto Murdowo memiliki maksud yang menarik yaitu semangat hidup yang tinggi dalam menikmati kebahagian dari hal-hal kecil disekitar kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar