KRITIK
SENI PADA LUKISAN KARYA SUSAPTO MURDOWO
“The
Soul Vibration of Hibiscus Flowers”
Susapto Murdowo
Cat Minyak Pada Kanvas
2007
1. Deskripsi
Ada banyak karya
lukisan dari Susapto Murdowo, salah satunya adalah karya yang berjudul “The Soul Vibration of Hibiscus Flowers”.
Lukisan tersebut dibuat pada tahun 2007 di Kaliurang, Yogyakarta. Dalam lukisan
tersebut menampilkan sebuah subject matter yaitu bunga sepatu yang
divisualisakan dengan bentuk tak beraturan. Kemudian sebagai subject pendukungnya
berupa ritme getaran yang direpresentasikan seolah membentuk lingkaran tak
sempurna. Dalam hal pewarnaan, subject matter menggunakan warna merah muda dan
hijau muda sebagai mahkota bunga, hijau tua pada daun, serta biru dan biru tua
pada tangkai. Sedangkan untuk warna subject pendukungnya menggunakan warna kuning kehijauan, hijau
tua, biru laut dan biru tua sebagai pagar, dengan background warna ochore dan hijau tua.
Unsur seni rupa
lainnya pada lukisan tersebut seperti garis dan tekstur. Garis yang dipakai berupa
garis lengkung yang hampir mendominasi seperti pada bentuk abstrak pagar dan background. Garis lurus dan lancip
ditemukan pada bentuk mahkota bunga, daun dan tangkai. Tekstur dalam lukisan
tersebut yaitu tekstur semu atau tekstur halus pada karya itu sendiri.
Teknik yang
digunakan dalam pembuatan karya lukis ini adalah dengan teknik dry brush (sapuan keras) beraliran
abstrakisme. Dimana dalam penciptaan karya lukis abstrak dengan judul “The Soul Vibration of Hibiscus Flowers” ini
tidak menggambarkan objek yang ada secara asli atau nyata, namun menggunakan
warna dan bentuk non-representational yang diolah sedemikian rupa untuk menyampaikan
suatu pesan atau kesan yang dirasakan oleh sang pelukis.
2. Analisis
Representasi
bentuk yang ditampilkan dengan gaya abstrakisme yang dirasakan oleh Susapto
kala itu menghasilkan karya yang terkonsep dan tertata. Permainan warna yang
digunakan didominasi oleh warna dingin dengan fokus pada penggambaran subject
matter (penggambaran bunga) dan subject pendukung yang seimbang (penggambaran
pagar). Penggambaran dengan goresan spontan dan lugas namun tetap terkonsep dan
teliti dalam pembuatan lukisan menghasilkan warna yang kuat dan menarik.
3. Interpretasi
Dalam setiap
penciptaan karya seni, tentu terdapat makna, pesan atau kesan yang ingin
disampaikan oleh sang seniman. Maka dari itu diperlukannya interpretasi atau
penafsiran untuk memaknai suatu karya
yang didahului dengan mendeskripsikan karya tersebut. Terlebih dalam lukisan
abstrakisme misalnya, tentu sering menimbulkan bermacam pertanyaan tersendiri dikalangan masyarakat. Dalam mendeskripsikan
suatu karya seni, pendapat orang-orang dalam membaca karya itu boleh sama, akan
tetapi dalam proses menafsirkan akan berbeda yang diakibatkan oleh perbedaan
sudut pandang atau paradigma dari penikmat seni itu sendiri.
Dalam
lukisan “The Soul Vibration of Hibiscus Flowers”, dapat dilihat bagaimana seorang
Susapto Murdowo mampu melihat sisi lain dari keindahan alam seperti aliran anak
sungai, pepohonan dan lain sebagainya. Namun ia tak menggambarkan itu. Ia
merenungkan dan mencari objek lain yang menurut dia indah untuk di abstraksikan
menjadi sebuah karya, hingga ia menemukan bunga-bunga sepatu dalam pagar kayu. Demikian
makna yang ingin disampaikan oleh Susapto yaitu, bahwasanya ketika kita melihat
alam kehidupan nyata yang begitu luas dengan segala isinya, ternyata masih
banyak hal-hal yang kita anggap kecil sejatinya itulah keindahan atau kebahagiaan
yang mampu kita nikmati secara nyata. Keindahan yang tetap terjaga serta
kebahagiaan yang tak sembarang orang mampu menyadarinya.
4. Evaluasi
Pada lukisan
Susapto Murdowo yang berjudul “The Soul
Vibration of Hibiscus Flowers”, jika dilihat dari segi pembuatannya
terlihat dari sisi warna justru terkesan aneh. Dimana ia mencoba menghadirkan
sisi lain dari keindahan atau kebahagiaan berawal dari hal-hal yang kita anggap
kecil namun menggunakan warna yang cenderung dominan gelap sehingga justru
kesan atau suasana sedih yang didapat.
Tetapi terlepas
dari kekurangan tersebut, karya Susapto Murdowo memiliki maksud yang menarik
yaitu semangat hidup yang tinggi dalam menikmati kebahagian dari hal-hal kecil
disekitar kita.
Sumber
acuan :
http://triwahyuningsih3010.blogspot.co.id/2015/11/kritik-karya-seni-rupa-dua-dimensi.html
http://triwahyuningsih3010.blogspot.co.id/2015/11/kritik-karya-seni-rupa-dua-dimensi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar