Kamis, 16 November 2017

Tugas Kritik Seni - Fahri Afrizal - 15206241035

Anxiety of  Life


“Anxiety of Life”
Susapto Murdowo
Oil On Canvas
2011



Anxiety of Life adalah lukisan Sapto yang dibuat pada tahun 2011 dengan menggunakan cat minyak diatas kanvas. Lukisan ini beraliran abstrak dengan ekspresi namun penuh perhitungan. Terbukti pada tiap tiap garis bergelombang yang konsisten. Dengan garis gelombang yang tegas, berliku, dan tajam namun menggunakan warna yang cenderung kalem dan cerah. Permainan komposisi terlihat pada lukisan ini. Latar belakang yang sederhana dengan warna yang lembut disisi atas dan samping harus ditimpa dengan garis gelombang zig-zag yang meliki beragam ukuran serta arah yang bebas dipadu dengan warna pastel dan vivid.
 Tidak seperti lukisan Sapto sebelumnya yang menampilkan garis lengkung dengan warna yang cenderung gelap. Lukisan ini menunjukan kegelisahan Sapto dalam hidupnya. Segala hal yang terjadi di dalam kehidupannya selama tahun 2011 maupun tahun-tahun sebelumnya sangat mempengaruhinya dalam melukis. Kegelisahan yang  membentuk sebuah gelombang yang berliku dan keras, serta warna yang saling berlawanan namun tetap cerah dan lembut bercampur aduk pada lukisan ini.
Garis zig-zag menunjukan dinamika kehidupan Sapto. Dimana dia dikenal sebagai seorang yang baik dan mudah bergaul, namun dengan kondisi yang kurang sehat setelah mengalami kecelakaan pada tahun 2007. Sapto harus mempertahankan semangatnya dan menyembunyikan rasa sakit yang dideritanya kepada rekan-rekan kerja serta para mahasiswanya. Pada garis zig-zag horizontal menunjukan suatu ketenangan yang semestinya ingin Sapto dapatkan dalam hidupnya. Sedangkan pada garis zig-zag vertical Sapto ingin menunjukan stabilitasnya serta kekuatan yang Sapto masih miliki dalam jiwanya. Pada lukisan ini Sapto benar-benar tidak ingin dipandang lemah oleh orang lain.
Kegelisahan Sapto tidak hanya berhenti pada garis dan gelombang pada lukisan ini. Warna yang Sapto gunakan juga terlihat ada yang mengganjal. Seperti warna hitam dan coklat tua yang berada diantara warna-warna yang lembut dan cerah. Semua yang Sapto rasakan maka Sapto tuangkan dengan warna-warna tersebut. Seperti halnya dalam kehidupan apabila hidup tanpa ada sesuatu yang berbeda maka hidup akan terasa membosankan, maka dari itu apabila lukisan ini hanya dipenuhi dengan warna pastel yang lembut akan terasa sangat biasa bahkan tidak menarik. Sapto ingin dirinya terlihat kuat dan berani namun tidak terlepas dari sifat yang sederhana.
Terlepas dari itu semua, lukisan ini sangat menginspirasi dan memotivasi bagi siapa pun yang mampu memaknai pesan yang di sampaikan Sapto dalam Anxiety of Life ini. Meskipun kondisi Sapto yang tidak begitu sehat dibanding  beberapa tahun sebelumnya, Sapto tetap melukis dengan teknik yang baik dan pengatur komposisi yang seimbang, serta kesabarannya membuat gelombang dengan berbagai bentuk dan arah sekaligus memperhatikan detail dalam pewarnaannya. Meskipun kebanyakan orang akan menganggap setiap karya Sapto adalah mutlak tanpa makna.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar