Sabtu, 06 Januari 2018

Tugas Kritik Seni - ZIANA SETIYAN PUTRI KUSUMA - 15206241056


“Unity Of Two Vibrations”
Cat Minyak Di Atas Kanvas
Tahun 2003

Deskripsi karya :
             Lukisan ini merupakan karya Murdowo yang dibuat pada tahun 2003. Karya berjudul “Unity Of  Two Vibration” ini menampilkan goresan-goresan ekspresionis dengan getaran sebagai ciri khas karyanya, perpaduan warna yang lumayan mencolok seakan menyatu dalam getaran yang dinamis. Perbedaan warna yang mencolok dibagain atas dan bawah lukisan ini seakan memisahkan bagian satu dengan lainnya. Namun bagian itu tidak terlihat putus atau terpisah karena vibrasi atau getaran yang meliputinya seakan menyatukan kedua bagian ini menjadi satu kesatuan yang utuh. Murdowo, atau juga dikenal dengan Susapto Murdowo merupakan seniman beraliran ekspresionisme atau abstrak-ekspresionisme dengan kebanyakan karya terbarunya berupa abstraksi yang menampilkan bentuk-bentuk tanpa makna langsung. Ia menyiratkan makna dari lukisan pada goresan-goresan ekspresionis dan perpaduan warna-warna yang dipadukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan karya seni yang bernilai tinggi.
              Kebanyakan karya murdowo adalah lukisan dengan ciri vibrasi di dalamnya. Biasanya berupa perpaduan getaran yang ia ekspresikan sesuai suasana hatinya. Teknik goresan yang digunakan merupakan teknik dry brush atau sapuan kering dan dibeberapa bagian dengan teknik blok. Warana dalam lukisan ini berupa perpaduan warna komplementer seperti merah dan hijau, biru dan orange, kuning dan ungu yang saling melingkupi dengan lengkungan-lengkungan dan vibrasi yang unik dan artistik. kemudian saling berpadu, menyatu dan terpaut satu sama lain. Warna dalam lukisan ini seakan memiliki harmoninya sendiri sehingga dapat memikat setiap orang yang melihatnya. Karya ini juga terorganisir dengan baik sehingga tampak sangat matang dalam penyelesaiannya.

Interpretasi Karya :
             Pesan atau makna yang disampaikan murdowo pada lukisan ini dapat terlihat dari goresan, warna, ekspresionisasi dan simbolisasi yang ia gambarkan pada media kanvas bertorehkan cat minyak dalam sebuah kesatuan dan perpaduan yang artistik, menghimpun subject matter dalam komposisi melalui ekspresi jiwa dan goresan serta permainan garis yang dinamis, tegas, namus dalam waktu yang sama terlihat lues oleh lengkungan-lengkungan yang ditorehkan dengan sedemikian rupa.
             Ekspresi dalam setiap karyanya tentu saja berlatar belakang pengalaman atau peristiwa/kejadian pribadi yang ia alami dalam hidupnya. Garis, warna serta goresan yang berusaha ia tampilkan terlihat sangat harmonis dengan kombinasi warna komplementer yang saling melengkapi. Sebuah kombinasi warna yang berbeda dan saling melengkapi atau saling mengisi untuk menciptakan keharmonisan warna ia padukan kedalam dua gabian yang terpisah. Pada bagian atas ia lebih banyak menggunakan teknik blok dan sedikit sentuhan goresan vibrasi dengan warna-warna komplementer yang menghiasinya. Di bagian bawah didominasi oleh perpaduan warna hijau yang segar, yang ditorehkan melalui goresan-goresan artistik sehingga terbentuk vibrasi di dalamnya. Kombinasi warna komplementer yang tegas pada bagian atas dengan sedikit perpaduan goresan berupa getaran yang melingkupi beberapa bagiannya seakan menyatu dan berpadu dengan sendirinya membentuk suatu harmoni. Kedua bagian ini terlihat terpisah karna perbedaan warna yang mencolok pada dua bagian karyanya. Namun hal ini disatukan dengan perpaduan dan goresan yang saling melingkupi sehingga walaupun terpisah keduanya tidak terlihat bertolak belakang atau terputus, keleruhan karya ini masih dalam suatu kesatuan yang harmonis sulit untuk dipisahkan.
            Setiap karya seni apapun bentuknya pasti menyimpan sebuah pesan yang ingin disampaikan sang seniman kepada penikmat karya tersebut untuk dapat diapresiasi. Pengapresiasian karya ini tentu akan berbeda pada setiap orang. Karena daya tangkap atau kepekaan terhadap karya seni yang setiap orang miliki pasti berbeda kadarnya, hal ini yang membuat pandangan setiap orang pada sebuah karya senipun berbeda. Namun dalam perbedaan itu pasti ada sebuah penyatu dari makna tersirat yang sebenarnya disimpan dalam karya tersebut. Seperti pada karya murdowo yang satu ini. Perbedaan dengan penyatuan didalamnya sehingga menjadi suatu harmoni yang indah dan artistik. Murdowo sangat mahir menyampaikan persaannya dalam goresan yang ia torehkan pada sebuah karya seni lukis.

            Melalui perpaduan goresan, warna dan dua bagian yang ada, “Unity Of  Two Vibration” ingin menyampaikan bahwa dalam sebuah batasan pasti ada cara yang tersimpan untuk menyatukan batasan-batasan atau perbedaan yang dimiliki setiap orang, untuk saling meleengkapi, agar mereka saling menyatu dan bersosialisasi dengan bebas dalam kehidupan bermasyarakat. Semakin banyak batasan atau perbedaan itu semakin tinggi pula metode penyatuan denagan kekuatan saling melengkapi, yang dapat kita temukan. Mengisi kekosongan, membantu kesulitan setiap orang, sehingga masyarakat dapat hidup salimg berdampingan dalam satu kesatuan masyarakat berkeanekaragaman suku bangsa ras serta budaya. Membentuk kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Senin, 11 Desember 2017

Tugas Kritik Seni - Bachtiar Oktavianto - 15206241020

       “TUGAS KRITIK SENI”


Seniman                 : Susapto Murdowo
Judul Lukisan    ii : Amorphous 2
Ukuran             iiii : 90 x 80 cm
Media                     : Oil Color On Canvas
Tahun                iiiiiiii  : 2007

Dalam karya seni lukis yang di buat oleh Susapto Murdowo dengan judul Amorphous 2 yang berukuran 90 x  80 cm dengan menggunakan cat minyak yang di buat susapto tahun 2007. Proses penciptaannya terlihat penuh ekspresi dengan corak vibration ( getaran ) dengan warna yang cenderung gelap warna yang digunakannya. Ada yang menarik dari proses kreatif susapto murdowo ini setiap lukisannya mengalami perubahan dari karya- karya sebelumnya, perubahan ini menunjukan adanya benang merah yang menghubungkan antara karya susapto yang lama dengan yang baru. Itu tampak jelas jika di amati secara teliti dalam pilihan warna dan sapuan kuas vibrationnya.Seni lukis susapto adalah sebuah cerita realitas kehidupanya di atas kanvas pesan pesan perasaan dan kehidupannya tertuang dalam kanvas. Hal ini ditunjukkan dengan dominannya dia melukis dalam kanvas yang ukurannya relatif besar. Dengan bidang kanvas seperti itu dia bisa puas menuangkan segala rasa pada dirinya saat itu.  Lukisan ini sunyi memancarkan rahasia kehidupan dan kematian. Tampilan garis garis ekspresif juga di tampilkan oleh susapto murdowo, Di lukisan ini Susapto menggunakan warna gelap karena ada alasannya warna gelap di gunakan susapto karena pada saat susapto menciptakan karya ini tahun 2007 susapto mengalami sebuah musibah kecelakaan yang mengakibatkan kakinya tidak bisa berjalan dengan normal. Pada saat itu susapto merasa tidak bisa apa apa dan akhirnya ia menciptakan karya lukis dengan kombinasi warna yang  gelap dan corak vibration ciri khas dari Susapto Murdowo. Dengan warna gelap tersebut dapat merasakan perasaan susapto murdowo yang merasa dirinya sudah tidak bisa apa apa. Penggabunngan berbagai warna yang senada membuat keserasian di dalam lukisan ini. Dan komposisi yang menjadi hal yang menambah daya tarik dari karya lukisan Susapto Murdowo, serta corak vibration ( getaran ) yang unik yang menjadi ciri khas dari semua lukisan Susapto Murdowo. Menilai karya seni bukan dari baik atau jelek, melainkan pemaknaan karya seninya karena ada banyak sekali aliran ( kriterianya ). Karya susapto murdowo ini merepresentasikan emosinya pada saat itu dengan ciri khas gaya lukisan vibrationnya. Menurut saya yang menjadi kekurangan dari karya lukis susapto ini adalah corak vibrationnya kurang begitu nampak tidak seperti karya karya susapto yang lainnya dengan kurangnya vibration yang tidak terlalu nampak sehingga mengurangi ciri khas dari setiap karya lukis yang diciptakannya.

Selasa, 05 Desember 2017

Tugas Kritik Seni - Ayuning Saras Permadi - 15206241026


Pelukis                         : Susapto Murdowo
Bahan                          : Cat Minyak
Tahun Pembuatan       : 2007

            Sapto Murdowo adalah seorang seniman yabgf bergaya ekspresionisme dengan sapuan abstrak dengan teknik plakat. Penggunaan warna dominan hitam, hijau, kuning, merah dan sebagainya. Karyanya yang abstrak mewakili vibrasi tentang gejolak kehidupannya.
            Karya Sapto Murdowo memiliki berbagai macam seperti karya yang stabil dalam penciptaannya. Namun adapula yang labil dan tidak dinamis. Dalam penciptaan gayanya yang tidak konsisten tersebut, Sapto memiliki sebab dari ketidak konsisten karya tersendiri, seperti pada kelemahannya dalam membuat goresan.
            Sapto di tahun 2007 jatuh sakit. Itu sebabnya karya-karyanya berbeda. Kehidupan yang dijalaninya menjadi lain, gejolak dalam hidupnya berubah. Karya yang diciptakan berbeda terlihat dari warna yang dipakai, garis yang ditorehkan, harmonisasi yang dituangkan. Warna yang dulu cerah dengan garis vibrasi yang menjadi penyalur kehidupannya terlihat gembira. Tidak ada keputus-asaan yang digambarkan dan tidak ada kesan sedih. Sehingga vibrasi yang ada dalam diri sapto berubah. Gelombang dan getaran bolak balik yang diciptakan menjadi berbeda.
            Vibrasi yang ada dalam diri Sapto dengan dirinya sendiri ia tuangkan kedalam lukisan yang dibuatnya. Tidak hanya Sapto salurkan kepada dirinta sendiri. Namun juga disalurkan melalui keluarganya, rekan kerjanya serta orang yang disekelilingnya. Sapto salurkan kedalam bentuk perlakuannya kepada mereka. Vibrasi-vibrasi tersebut juga mengalami tahap perubahan setelah Sapto jatuh sakit. Gelombangnya menjadi berbeda terlihat dari karya karya lukisnya. Sapto terlihat putus asa dan tidak bisa menghibur diri. Warna yang ia gunakan dalan lukisannya kusam serta monoton. Hal tersebut tak lain karena pengaruh kehidupannya terhadap karya-karyanya.

Jumat, 17 November 2017

Tugas Kritik Seni - Harits al hadi - 15206241036

Dissipated by Friction
Lukisan ini merupakan karya Sapto melalui cat minyak diatad canvas, goresan-goresannya berupa garis-garis yang tipis pada background dan garis tebal yang  mempertegas arah sapuan  pada background. Goresan-goresan membuatannya sangat berkesan mempertimbangkan harmonisdasi dan komposisi, sangat nampak dari perpaduan garis-garis yang berkelok jelok  rapi pada background. Warna-warna yang digunakan sangat soft pada background dengan garis tebal diatasnya yang kesanya menunjukan kemantapannya dalam kehidupannya
Lukisan Sapto bertajuk “Vibration” ini menonjolkan gelap terang di bagian background. Terlihat dari warna warna pada background yang terdiri dari berbagai warna. Pemilihan warna yang tampak mulai dari warna gelap ke terang seperti warna warna merah gelap, merah, merah muda, orange,dst yang terlihat sangat lah harmonis menunjukkan bahwa ada kemantapan dalam pemilih warna.


Lukisan Sapto ini memperlihatkan garis garis tebal yang memberi kesan tegas background, digoreskan secara acak dan namun menonjolkan keharmonisan ataupun kelembutan sama sekali. Beberapa hal tersebut bertentangan dengan goresan-goresan pada  sebelumnya ia ciptakan ke dalam background. Garis-garis tebal seakan-akan menimbulkan kemantaban atau menegaskan yang lembut tersebut  Perpaduan kontras memperlihatkan ekspresi yang tegas, ingin melawan, atau mengatur” suatu kelompok imajinatif yang tenang, lembut,  ataupun sesuatu yang telah teratur.

Kamis, 16 November 2017

Tugas Kritik Seni - DELLA DESTYA - 15206241033


      Lukisan Susapto Murdowo yang berjudul "Bias" diciptakan dengan media kanvas berukuran  30cm×40cm menggunakan cat minyak merupakan lukisan yang sangat berkesan karena lukisan tersebut menjadi mas kawin pernikahan Susapto dengan sang isteri. Bias merupakan simpangan atau belokan arah dari garis tempuhan karena menembus benda yang lain.

            Dalam karya tersebut, Susapto tetap konsisten dengan menggunakan ciri khasnya yaitu melukis dengan getaran yang terkesan halus. Pada lukisan tersebut Susapto menggunakan warna-warna seperti kuning yang membias, hijau dan merah kecokelatan. Perpaduan warna yang dipadukan dan background hitam menjadikan kesan getaran yang jelas dan lembut. Dalam karya ini kompisisi yang ditampilkan sangatlah bagus, pada bagian kanan dan kiri cukup seimbang akan tetapi tidak menimbulkan kesan yang monoton.

            Garis yang ditampilkan pada karya ini juga cukup tegas dan menimbulkan kesan tekstur yang halus pada setiap warna. Untuk pemilihan warna, Susapto tidak memilih warna-warna mentah yang pada saat dilihat tidak terlalu mencolok. Dan pada karya “Bias”  tersebut saya tidak melihat point of interest, tetapi yang menjadi point of interest yaitu pada keseluruhan karya itu sendiri. Namun tidak mengapa jika dalam sebuah pembuatan karya tidak ada Point of interest, karena Point of interest tidaklah terlalu penting dan bukan menjadi patokan baku untuk pembuatan sebuah karya.

Tugas Kritik Seni - Fahri Afrizal - 15206241035

Anxiety of  Life


“Anxiety of Life”
Susapto Murdowo
Oil On Canvas
2011



Anxiety of Life adalah lukisan Sapto yang dibuat pada tahun 2011 dengan menggunakan cat minyak diatas kanvas. Lukisan ini beraliran abstrak dengan ekspresi namun penuh perhitungan. Terbukti pada tiap tiap garis bergelombang yang konsisten. Dengan garis gelombang yang tegas, berliku, dan tajam namun menggunakan warna yang cenderung kalem dan cerah. Permainan komposisi terlihat pada lukisan ini. Latar belakang yang sederhana dengan warna yang lembut disisi atas dan samping harus ditimpa dengan garis gelombang zig-zag yang meliki beragam ukuran serta arah yang bebas dipadu dengan warna pastel dan vivid.
 Tidak seperti lukisan Sapto sebelumnya yang menampilkan garis lengkung dengan warna yang cenderung gelap. Lukisan ini menunjukan kegelisahan Sapto dalam hidupnya. Segala hal yang terjadi di dalam kehidupannya selama tahun 2011 maupun tahun-tahun sebelumnya sangat mempengaruhinya dalam melukis. Kegelisahan yang  membentuk sebuah gelombang yang berliku dan keras, serta warna yang saling berlawanan namun tetap cerah dan lembut bercampur aduk pada lukisan ini.
Garis zig-zag menunjukan dinamika kehidupan Sapto. Dimana dia dikenal sebagai seorang yang baik dan mudah bergaul, namun dengan kondisi yang kurang sehat setelah mengalami kecelakaan pada tahun 2007. Sapto harus mempertahankan semangatnya dan menyembunyikan rasa sakit yang dideritanya kepada rekan-rekan kerja serta para mahasiswanya. Pada garis zig-zag horizontal menunjukan suatu ketenangan yang semestinya ingin Sapto dapatkan dalam hidupnya. Sedangkan pada garis zig-zag vertical Sapto ingin menunjukan stabilitasnya serta kekuatan yang Sapto masih miliki dalam jiwanya. Pada lukisan ini Sapto benar-benar tidak ingin dipandang lemah oleh orang lain.
Kegelisahan Sapto tidak hanya berhenti pada garis dan gelombang pada lukisan ini. Warna yang Sapto gunakan juga terlihat ada yang mengganjal. Seperti warna hitam dan coklat tua yang berada diantara warna-warna yang lembut dan cerah. Semua yang Sapto rasakan maka Sapto tuangkan dengan warna-warna tersebut. Seperti halnya dalam kehidupan apabila hidup tanpa ada sesuatu yang berbeda maka hidup akan terasa membosankan, maka dari itu apabila lukisan ini hanya dipenuhi dengan warna pastel yang lembut akan terasa sangat biasa bahkan tidak menarik. Sapto ingin dirinya terlihat kuat dan berani namun tidak terlepas dari sifat yang sederhana.
Terlepas dari itu semua, lukisan ini sangat menginspirasi dan memotivasi bagi siapa pun yang mampu memaknai pesan yang di sampaikan Sapto dalam Anxiety of Life ini. Meskipun kondisi Sapto yang tidak begitu sehat dibanding  beberapa tahun sebelumnya, Sapto tetap melukis dengan teknik yang baik dan pengatur komposisi yang seimbang, serta kesabarannya membuat gelombang dengan berbagai bentuk dan arah sekaligus memperhatikan detail dalam pewarnaannya. Meskipun kebanyakan orang akan menganggap setiap karya Sapto adalah mutlak tanpa makna.



Tugas Kritik Seni - BAYU PURWAKANING ADJI NUGROHO - 15206241043


Peace Scratches

Sebuah lukisan yang diciptakan oleh Sapto. Dari segi pembuatan, lukisan itu dibuat dengan teknik dry brush menggunakan media kanvas dan cat minyak. Gaya dari lukisan itupun adalah abstrak. Walaupun abstrak, proses penciptaannya terlihat sudah dipersiapkan dengan baik, tercermin dari pemetakan bentuk yang pas dan seimbang serta perpaduan warna yang menarik yang didominasi dengan warna hijau. Karya lukis Sapto ini tersusun dari berbagai goresan, baik goresan yang dibuat secara spontan dan terukur. Secara spontan terlihat dari garis tebal tipis panjang yang dibuat dengan hentakan emosional, sehingga menghasilkan goresan yang artistik dan berirama mengikuti emosi sang pencipta karya. Goresan yang terukur bisa kita lihat dari cara Sapto membagi setiap blok warna dilukisannya.
Pada lukisan ini terdapat makna, ide yang cukup luas dan Sapto juga terkenal dengan “vibration of Sapto” yang berarti getaran, getaran yang dimaksutkan disini adalah getaran lingkungan sekitar beliau dalam artian emosional atau perasaan. Getaran yang Sapto rasakan adalah getaran positif dimana ketika pada terciptanya karya ini beliau paska mengalami kecelakaan. Menurut saya, lukisan ini menggambarkan suasana hati yang damai serta rasa syukur terhadap sang pencipta, tercermin dari penggunaan warna-warna yang sejuk dan dipadukan dengan goresan-goresan spontan yang bisa menggetarkan jiwa atau mampu menarik emosi sang penikmat seni (penonton karya) untuk masuk kedalam karyanya.
Sapto memang orang yang memiliki ambisi besar dalam kisah hidupnya. Beliau adalah sesosok pekerja keras dan pantang menyerah dalam menjalani hidupnya. Karya-karyanya pun penuh dengan kesan perasaan beliau.